BNN KOTA LANGSA

BNN KOTA LANGSA
Dukung Tahun 2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba

Minggu, 16 Maret 2014

Waspadai Narkoba di Lingkungan Sekolah



Langsa, 17/3/2014- Upaya melindungi para pelajar kita dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba memerlukan adanya pemahaman dari para guru akan karakter dan bahaya berbagai jenis narkoba. Hal ini mengingat posisi penting para guru yang sehari-hari berhadapan dengan tindak tanduk para pelajar baik yang bersifat akademis maupun pergaulan sehari-hari.

Pelajar sebagai calon pemimpin bangsa merupakan pilar terpenting untuk membangun bangsa. “sebagai pelajar, yang harusnya meniti masa depan dari bangku sekolah perlu dibekali dengan pengetahuan dan informasi yang berkembang seiring jaman, “Tidak terlepas dari pengetahuan dan informasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba,” kata Ramadhan Syah Putra. SE dari Penyuluh Non PNS BNN Kota Langsa dalam Focus Disccusion Group (FGD) di SMA Negeri 1 Langsa Kamis (13/3).

Selanjutnya Ramadhan menyatakan, bagaimana kita bisa cerdas memajukan kehidupan bangsa kalau otak para pelajar dicekoki narkoba,  “Tentunya kita tidak mau kehilangan suatu generasi karena narkoba, kita jangan ikut-ikutan ke dalam pergaulan yang salah, pelajar harus mempunyai inisiatif dari diri sendiri agar tahu bagaimana caranya mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolahnya. Sekarang informasi sudah dapat dilihat dari internet, sosial media dan lain sebagainya,” kata Ramadhan.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Supriadi, SP mengungkapkan, pelajar perlu menanamkan nilai-nilai positif bagi dirinya, karena mudah sekali terpengaruh dengan perkembangan jaman sekarang, pelajar harus bisa menyaring mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya,"Sudah saatnya lingkungan pendidikan memberikan perhatian serius terhadap permasalahan narkoba khususnya dilingkungan pelajar, salah satunya dengan memberdayakan Organisasi Kesiswaan yang ada di sekolah untuk berperan aktif dalam upaya mencegah peredaran gelap narkoba di lingkungan sekolah".

Supriadi menambahkan," kekhawatiran kita sebagai pendidik mengharuskan kita memiliki pemahaman yang jelas dan tegas atas bahaya narkoba, jangan sampai kita ketinggalan dan kurang paham dibanding anak-anak kita. banyak pendidik yang belum memahami deteksi dini dini adanya penyalahgunaan narkoba mengakibatkan timbulnya kesan antipatifnya pihak sekolah dalam menangani anak-anak yang bermasalah dengan narkoba" imbuhnya.

Ketua OSIS SMA Negeri 1 Langsa, Yuedi, MS selaku peserta pada kegiatan tersebut menyampaikan untuk melakukan pencegahan, OSIS mengharapkan para Kader dan Satgas Anti Narkoba yang telah dibentuk oleh BNN Kota Langsa dapat berperan aktif dalam menyampaikan sosialisasi tentang bahaya narkoba kepada rekan sebaya. " Kami mengharapkan anggota kader dan satgas anti narkoba dapat bergabung menjadi anggota pengurus OSIS maupun organisasi kesiswaan lainnya, sehingga dapat berperan lebih giat lagi dalam upaya pencegahan narkoba dilingkungan sekolah" harap Yuedi.





Kesadaran remaja akan pentingnya menjaga lingkungan dari peredaran gelap narkoba perlu untuk ditingkatkan. BNN Kota Langsa meminta guru sebagai orangtua siswa di sekolah berperan membangun kewaspadaan akan bahaya narkoba di kalangan pelajar.
"Hal yang harus dimiliki oleh anak-anak adalah sikap waspada dalam menghadapi era informasi yang berkembang sangat cepat dan luas, karena banyak sekali modus operandi yang dilakukan para bandar-bandar narkoba," tutup Ramadhan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, Pembina OSIS, serta para Ketua Organisasi Kesiswaan SMA Negeri 1 Langsa. (Rahimi, Spd)

Rabu, 12 Maret 2014

Ajak Masyarakat Berantas narkoba, BNNK Langsa kembali menggelar Diskusi.




Langsa, 13/3/2014- BNN Kota Langsa kembali menggelar Focus Group Disscusion (FGD) di Gampong Sidodadi Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa, kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Geuchik Gampong setempat pada hari Selasa (11/3), pada pukul  16.00 wib yang dihadiri oleh Geuchik Gampong Sidodadi, Imuem Gampong, Ketua Tuha Peut serta tokoh pemuda dan wanita.

Narkoba saat ini sudah berkembang kesemua elemen dimasyarakat, penyalahguna narkoba yang perkembangannya cukup pesat ini bahkan korbannya telah mencapai 4 juta orang. Gambaran seperti penyakit menular yang mematikan secara berlahan-lahan dapat menyerang siapa saja, laki-laki maupun perempuan, masyarakat atau pejabat, pelajar maupun mahasiswa” demikian ungkap Penyuluh Non PNS BNN Kota Langsa, Syaifullah, SH,MM,MH.

“Keprihatinan kita semua sangat dibutuhkan untuk mendapatkan pemikiran dan langkah yang tepat agar permasalahan narkoba yang ada di Gp. Sidodadi atau di lingkungan kita dapat di selesaikan dengan baik. kita harus menyadari sepenuhnya perang melawan narkoba harus kita lakukan secara bersama-sama, mulai dari pak Geuchik, tuha peut, imam desa, dan semua elemen masyarakat lainnya harus saling mendukung supaya lingkungan kita terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Sambung Syaifullah,

Sementara itu Geuchik Gampong Sidodadi, Rahmat Hidayat mengatakan bahwa “Masyarakat Gp. Sidodadi masih awam tentang pemahaman dari narkoba,  Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan BNN Kota Langsa dapat hadir untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat Gp.Sidodadi terutama pada kegiatan-kegiatan yang rutin dilaksanakan di gampong seperti kegiatan Wirid Ibu-ibu Pengajian dan lain sebagainya.

Rahmat menambahkan “Ini sangat penting dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana bentuk dan bahaya dari narkoba itu sendiri. Sehingga masyarakat bisa mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan Gp. Sidodadi”.

"Persoalan narkoba bukan masalah ancaman kematian, tapi yang diincar adalah moral. Hal itu tentu sebetulnya telah masuk tanggung jawab ulama," kata Tgk Sudianto selaku Imam Gampong Sidodadi, Ulama memiliki peranan penting untuk memberantas narkotika, "Saya kira bagi ulama' mungkin dapat memasukkan materi terkait bahaya narkoba dalam tinjauan agama dalam ceramahnya misalnya. Itu akan lebih efektif,"kata dia.

Namun demikian, menurut Syaifullah, ulama serta tokoh masyarakat harus memiliki bekal yang memadai tentang isu narkoba. Selain itu, juga harus memiliki persepsi yang sama dalam memandang pecandu narkoba sebagai bagian masyarakat yang harus ditolong,"Yang paling penting ulama memiliki persepsi yang sama bahwa penyalah guna narkoba merupakan korban yang harus direhabilitasi dan bukan untuk dijauhi,"tutup Syaifullah. (Fery Ferlansyah. SE)

Senin, 10 Maret 2014

BNNK Langsa Optimalkan Tokoh Masyarakat cegah Narkoba


Langsa, 10/3/2014- BNN Kota Langsa melalui Penyuluh Non PNS menyelenggarakan Focus Group Disscusion (FGD) di Gampong Birem Puntong Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa, kegiatan ini dilaksanakan di Meunasah Gampong setempat pada hari Senin (10/3), pada pukul  16.00 wib.

“Saat ini, indonesia telah masuk kedalam suatu kondisi dimana telah terjadi 3 (tiga) keadaan darurat yang sangat mengkhawatirkan dan harus segera di tangani secara serius yakni darurat korupsi, darurat teroris dan darurat narkoba. penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sudah merambah sampai kesegala penjuru dunia, tak terkecuali di Kota Langsa. Penyalahgunaan narkoba sangatlah berbahaya dan mengakibatkan dampak negatif baik secara fisik, psikologis maupun sosial”. demikian ungkap Penyuluh Non PNS BNN Kota Langsa, Syaifullah, SH.MM.MH

Kepedulian masyarakat menjadi satu hal yang sangat penting dalam melindungi dan menyelamatkan masyarakat dan anak bangsa kita, “Permasalahan narkoba ada di masyarakat, dan masyarakat pada dasarnya memiliki kemampuan dan potensi untuk menangani hal tersebut. Karenanya kepedulian dan peran masyarakat akan menjadi kekuatan utama,”sambung Syaifullah.

Selanjutnya Syaifullah menambahkan, “BNN Kota Langsa selalu melibatkan masyarakat dalam berbagai program yang ditujukan untuk memperkuat ketahanan masyarakat. Bahkan program pencegahan berupa pembentukan kader anti narkoba merupakan program utama bidang pencegahan, “Program berkesinambungan telah mulai kita gulirkan untuk kader anti narkoba. Kita mengharapkan agar para kader dapat berperan untuk menginisiasi dan memfasilitasi berbagai kampanye pencegahan narkoba,” tandasnya.

Geuchik Gampong Birem Puntong Rusli, yang ikut dalam acara ini menyampaikan bahwa seluruh Aparatur Gampong di Birem Puntong ini siap untuk memberdayakan Pagee Gampong (Pagar Desa) untuk mencegah maraknya peredaran gelap narkoba, Geuchik juga mengungkapkan bahwa maraknya peredaran narkoba terutama diwilayahnya sudah dalam tingkat yang sangat mengkhawatirkan oleh sebab itu sudah saatnya masyarakat menunjukkan kepeduliannya. Turut memperhatikan lingkungan sekitar dan segera lapor apabila terdapat hal mencurigakan kepada pihak yang berwenang, “Ini merupakan aksi nyata yang dapat masyarakat lakukan untuk kebaikan bangsa dan keutuhan generasi yang akan datang,” tutur Geuchik.

Pada kesempatan tersebut Zainal Abidin selaku Imuem Gampong menambahkan bahwa maraknya peredaran gelap narkoba terjadi karena adanya pembiaran di kalangan masyarakat itu sendiri sehingga permasalahan ini menjadi berkembang dan sulit untuk di berantas, oleh sebab itu hendak Untuk menutup ruang gerak dan peredaran narkoba di lingkungan masyarakat, perlu dibetuk kader atau satgas anti narkoba hingga tingkat Gampong,” Kalau Satgas dan Kader Anti Narkoba sudah terbentuk hingga sampai  ketingkat gampong, saya yakin Bandar narkoba tidak akan bisa bergerak memasarkan dagangannya, karena ruang geraknya sudah semakin sempit,” saran Zainal.

Selanjutnya Saifullah mengatakan, melalui FGD ini diharapkan bisa menjadi ujung tombak dalam upaya pencegahan narkoba di lingkungannya masing-masing, agar angka penyalahguna narkoba bisa ditekan,”Artinya masyarakat juga mempunyai peran penting dalam membantu pemerintah untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungannya,” demikian tutup Syaifullah.

Diskusi ini diikuti oleh Imum Gampong, Ketua Tuha Peut, Ketua Pemuda dan Ketua PKK Gampong Birem Puntong. (T. Habibie, SE. MH)